Kenapa Millennial Lebih Mudah Kena GERD?
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) merupakan gangguan lambung yang ternyata dapat berakibat fatal jika tidak diatasi dengan benar. Kemenkes RI pernah meneliti, GERD ternyata masuk ke deretan 10 besar dalam kategori penyakit yang paling banyak menyerang masyarakat Indonesia. Di tahun 2009, GERD menyerang sekitar 4 juta orang di Indonesia. Jumlah yang akan terus bertambah beriringan dengan gaya hidup masyarakat saat ini yang cenderung tidak sehat.
Sayangnya, masyarakat sering menganggap GERD dan maag adalah jenis penyakit yang sama. Terlihat mirip dan sama-sama terjadi pada sistem pencernaan, GERD dan maag merupakan dua masalah lambung yang berbeda. Sakit maag merupakan masalah yang terjadi ketika jumlah asam lambung berlebih, sedangkan GERD merupakan naiknya asam lambung menuju kerongkongan akibat terbukanya sfingter esofagus yang seharusnya tertutup.
Mengapa Milenial Lebih Mudah Kena GERD?
GERD kerap terjadi pada generasi millenial. Sebab, generasi millenial biasanya menerapkan gaya hidup yang tidak sehat seperti makan di tengah malam, atau makan porsi besar seperti yang sedang trend dengan sebutan mukbang. Padahal, gaya hidup erat kaitannya dengan kondisi lambung.
Tingkat stres yang tinggi pada milenial juga dipercaya menjadi penyebab generasi ini lebih mudah kena GERD.
Selain itu, ada penjelasan rinci terkait penyebab generasi millenial lebih mudah terserang GERD. Apa saja itu?
Ada beberapa hal yang mungkin sering dikaitkan dengan kambuhnya penyakit GERD, yaitu:
Kebiasaan merokok
Merokok yang dimaksud adalah rokok tradisional maupun vape. Di dalam rokok dan vape mengandung suatu zat yang dapat menaikkan asam lambung sehingga dapat menjadi pemicu GERD.
Terlalu sering mengonsumsi kopi
Saat ini kopi sudah menjadi minuman yang penuh eksplorasi dengan segudang kedai yang menjualnya. Kopi menjadi minuman wajib ketika nongkrong dengan teman, kerja, mengerjakan tugas, bahkan santai bersama keluarga. Rasanya yang beraneka ragam membuat calon konsumen penasaran, belum lagi tambahan topping yang wajib ditambahkan ke dalamnya. Kopi memiliki kandungan yang dapat memicu kambuhnya GERD sehingga harus dikurangi.
Makan dengan porsi besar
Makan dengan porsi besar atau yang lebih sering disebut dengan bahasa korea nya, mukbang merupakan salah satu trend cara makan yang dilakukan di depan kamera yang bertujuan sebagai konten video. Memang, konten makan besar memiliki target pasar yang besar sehingga sayang untuk dilewatkan. Sayangnya, makan dengan porsi besar dapat membuat perut kacau sehingga dapat menyebabkan kambuhnya GERD.
Memiliki aktivitas padat
Mungkin kamu bingung mengapa kepadatan aktivitas berpengaruh terhadap kambuhnya penyakit GERD. Tingginya aktivitas sehari-hari biasanya membuat seseorang makan dengan terburu-buru, menu tidak sehat, bahkan asal-asalan sehingga meningkatkan risiko kambuhnya GERD.
Diet tidak sehat
Body shaming sering kali berlaku pada seseorang dengan berat badan berlebih, terutama pada wanita. Biasanya wanita akan melakukan berbagai hal untuk membuat dirinya lebih cantik dan menarik, termasuk diet untuk menurunkan berat badan. Sayangnya, tidak semua metode diet menurunkan berat badan baik untuk dilakukan bagi seseorang yang memiliki asam lambung.
Saking tingginya tuntutan beauty standard itu, sebagian orang bahkan menurunkan berat badan dengan cara ekstrim, yakni tidak makan sama sekali melainkan hanya minum saja. Padahal, lambung yang kosong membuat produksi asam lambung meningkat.
Untuk itu, tips aman berdiet untuk turunkan berat badan adalah dengan makan tiga kali sehari, namun, dengan porsi yang harus dikurangi.
Jika dilihat secara keseluruhan, pemicu GERD di atas banyak dilakukan oleh generasi millenial. Jika kamu salah satu orang yang sering terserang GERD, pastikan kamu selalu sedia obat antasida seperti promag untuk mengatasi saat GERD menyerang. Obat antasida bersifat menetralkan asam lambung sehingga meringankan keluha ketika GERD sedang kambuh.
Yuk ciptakan hidup sehat agar GERD berhenti menyerang!
Sayangnya, masyarakat sering menganggap GERD dan maag adalah jenis penyakit yang sama. Terlihat mirip dan sama-sama terjadi pada sistem pencernaan, GERD dan maag merupakan dua masalah lambung yang berbeda. Sakit maag merupakan masalah yang terjadi ketika jumlah asam lambung berlebih, sedangkan GERD merupakan naiknya asam lambung menuju kerongkongan akibat terbukanya sfingter esofagus yang seharusnya tertutup.
Mengapa Milenial Lebih Mudah Kena GERD?
GERD kerap terjadi pada generasi millenial. Sebab, generasi millenial biasanya menerapkan gaya hidup yang tidak sehat seperti makan di tengah malam, atau makan porsi besar seperti yang sedang trend dengan sebutan mukbang. Padahal, gaya hidup erat kaitannya dengan kondisi lambung.
Tingkat stres yang tinggi pada milenial juga dipercaya menjadi penyebab generasi ini lebih mudah kena GERD.
Selain itu, ada penjelasan rinci terkait penyebab generasi millenial lebih mudah terserang GERD. Apa saja itu?
Ada beberapa hal yang mungkin sering dikaitkan dengan kambuhnya penyakit GERD, yaitu:
Kebiasaan merokok
Merokok yang dimaksud adalah rokok tradisional maupun vape. Di dalam rokok dan vape mengandung suatu zat yang dapat menaikkan asam lambung sehingga dapat menjadi pemicu GERD.
Terlalu sering mengonsumsi kopi
Saat ini kopi sudah menjadi minuman yang penuh eksplorasi dengan segudang kedai yang menjualnya. Kopi menjadi minuman wajib ketika nongkrong dengan teman, kerja, mengerjakan tugas, bahkan santai bersama keluarga. Rasanya yang beraneka ragam membuat calon konsumen penasaran, belum lagi tambahan topping yang wajib ditambahkan ke dalamnya. Kopi memiliki kandungan yang dapat memicu kambuhnya GERD sehingga harus dikurangi.
Makan dengan porsi besar
Makan dengan porsi besar atau yang lebih sering disebut dengan bahasa korea nya, mukbang merupakan salah satu trend cara makan yang dilakukan di depan kamera yang bertujuan sebagai konten video. Memang, konten makan besar memiliki target pasar yang besar sehingga sayang untuk dilewatkan. Sayangnya, makan dengan porsi besar dapat membuat perut kacau sehingga dapat menyebabkan kambuhnya GERD.
Memiliki aktivitas padat
Mungkin kamu bingung mengapa kepadatan aktivitas berpengaruh terhadap kambuhnya penyakit GERD. Tingginya aktivitas sehari-hari biasanya membuat seseorang makan dengan terburu-buru, menu tidak sehat, bahkan asal-asalan sehingga meningkatkan risiko kambuhnya GERD.
Diet tidak sehat
Body shaming sering kali berlaku pada seseorang dengan berat badan berlebih, terutama pada wanita. Biasanya wanita akan melakukan berbagai hal untuk membuat dirinya lebih cantik dan menarik, termasuk diet untuk menurunkan berat badan. Sayangnya, tidak semua metode diet menurunkan berat badan baik untuk dilakukan bagi seseorang yang memiliki asam lambung.
Saking tingginya tuntutan beauty standard itu, sebagian orang bahkan menurunkan berat badan dengan cara ekstrim, yakni tidak makan sama sekali melainkan hanya minum saja. Padahal, lambung yang kosong membuat produksi asam lambung meningkat.
Untuk itu, tips aman berdiet untuk turunkan berat badan adalah dengan makan tiga kali sehari, namun, dengan porsi yang harus dikurangi.
Jika dilihat secara keseluruhan, pemicu GERD di atas banyak dilakukan oleh generasi millenial. Jika kamu salah satu orang yang sering terserang GERD, pastikan kamu selalu sedia obat antasida seperti promag untuk mengatasi saat GERD menyerang. Obat antasida bersifat menetralkan asam lambung sehingga meringankan keluha ketika GERD sedang kambuh.
Yuk ciptakan hidup sehat agar GERD berhenti menyerang!
Setuju, itulah sebabnya, salam pola hidup sehat
BalasHapusTerimakasih sudah membaca "Kenapa Millennial Lebih Mudah Kena GERD?"
Hapuswow artikelnya keren..tambah ilmu nih
BalasHapusOK, semoga bermanfaat.
Hapus