Jangan Sepelekan Neuropati
Neuropati perifer adalah salah satu jenis penyakit neuropati yang banyak diderita masyarakat Indonesia. Neuropati perifer sendiri terjadi karena adanya kerusakan pada sistem saraf pusat sehingga penderita akan merasakan kesemutan atau kebal terhadap rasa sakit, bahkan beberapa kasus menyebutkan penderita mengalami rasa sakit palsu. Gejala seperti itu terjadi karena adanya gangguan pada saat proses pengiriman sinyal dari sistem saraf pusat ke sistem saraf tepi dan atau sebaliknya, hingga menyebabkan sistem saraf tidak bisa mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak atau mengirimkan rasa sakit palsu ke otak padahal tidak ada penyebab rasa sakitnya.
Wanita maupun laki-laki, semuanya memiliki tingkat resiko yang sama terhadap penyakit neuropati perifer ini, hanya saja resiko cenderung lebih besar pada orang-orang yang memiliki riwayat keluarga yang mengalami neuropati perifer, kekurangan gizi seperti vitamin B12 dan vitamin E, mengkonsumsi berbagai macam obat-obatan, mengidap penyakit tertentu seperti diabetes, terlalu banyak mengkonsumsi alkohol atau mengalami cedera otot. Gejala yang muncul pada setiap orang bisa berbeda-beda, tergantung dari penyebabnya, lokasi atau bagian tubuh yang mengalami gejala dan juga jenis penyakit neuropatinya. Hanya saja secara umum, gejala neuropati perifer ditandai dengan adanya rasa sakit yang berlebih pada bagian tubuh tertentu atau malah tidak merasakan sakit apapun (mati rasa). Tidak hanya itu saja, beberapa kasus melaporkan penderita mengalami gejala seperti sering bersendawa, perut terasa kembung, kesulitan menelan, buang air kecil terlalu sering, takikardia, disfungsi seksual, tubuh terlalu banyak mengeluarkan keringat, kram otot, diare, gangguan koordinasi tubuh dan juga kram otot.
Apabila anda mengalami gejala-gejala seperti yang telah disebutkan di atas, anda tidak boleh menghiraukannya begitu saja karena gejala-gejala tersebut bisa berkembang menjadi kondisi yang berakibat fatal. Bayangkan saja, bila anda menderita neuropati perifer tanpa anda sadari dengan salah satu gejala tidak bisa merasakan rasa sakit (mati rasa), tidak bisa membedakan perubahan suhu dan lain sebagainya. Ketika ternyata kaki anda menempel pada knalpot motor yang masih panas namun anda tidak merasakan sakit karena sinyal rasa sakit tidak bisa mencapai otak sehingga anda tidak sadar bila kaki anda terkena knalpot panas. Hal tersebut menyebabkan kaki anda menjadi melepuh. Bayangkan saja, bila terkena knalpot panas selama beberapa detik saja rasanya sangat panas dan pasti langsung melepuh, apabila terkena knalpot selama beberapa menit, bisa anda bayangkan seberapa parah tingkat kerusakannya?
Ada hal lain juga yang lebih berbahaya akibat neuropati perifer, terutama untuk anda yang menderita diabetes. Penderita diabetes memiliki resiko terkena penyakit neuropati perifer karena kadar gula dalam darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada saraf, kondisi seperti ini disebut sebagai neuropati diabetik dan menjadi salah satu komplikasi pada penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2. Beberapa gejala neuropati diabetik yang biasa muncul adalah mati rasa pada jari tangan, jari tangan terasa lebih sensitif atau peka terhadap sentuhan dan jari tangan terasa melemah. Yang bahaya ketika penderita diabetes juga menderita neuropati diabetik adalah ketika terjadi lupa pada salah satu bagian tubuh namun penderita tidak menyadarinya. Padahal orang-orang yang menderita diabetes, ketika terkena luka maka lukanya tidak bisa langsung sembuh, dibutuhkan waktu yang lama agar luka bisa mengering dan sembuh. Kombinasi antara luka yang sulit sembuh dan tidak sadar ketika ada luka menimbulkan kondisi yang serius. Ketika tidak sadar adanya luka, maka luka tersebut tidak bisa ditangani sebagaimana mestinya. Padahal bila tidak segera ditangani, lupa pada penderita diabetes bisa mengalami infeksi, kemudian menjadi busuk yang mengakibatkan bagian tubuh tersebut harus diamputasi agar infeksi tidak merembet ke bagian tubuh lainnya.
Kalau anda tidak ingin hal tersebut terjadi pada anda, saat anda sudah mengetahui anda menderita penyakit neuropati perifer, anda harus rutin melakukan pengobatan, salah satunya adalah dengan mengkonsumsi obat yang telah diresepkan oleh dokter. Obat-obatan tersebut biasanya adalah obat pereda nyeri golongan NSAIDs, obat anti kejang maupun pengobatan topikal.
Wanita maupun laki-laki, semuanya memiliki tingkat resiko yang sama terhadap penyakit neuropati perifer ini, hanya saja resiko cenderung lebih besar pada orang-orang yang memiliki riwayat keluarga yang mengalami neuropati perifer, kekurangan gizi seperti vitamin B12 dan vitamin E, mengkonsumsi berbagai macam obat-obatan, mengidap penyakit tertentu seperti diabetes, terlalu banyak mengkonsumsi alkohol atau mengalami cedera otot. Gejala yang muncul pada setiap orang bisa berbeda-beda, tergantung dari penyebabnya, lokasi atau bagian tubuh yang mengalami gejala dan juga jenis penyakit neuropatinya. Hanya saja secara umum, gejala neuropati perifer ditandai dengan adanya rasa sakit yang berlebih pada bagian tubuh tertentu atau malah tidak merasakan sakit apapun (mati rasa). Tidak hanya itu saja, beberapa kasus melaporkan penderita mengalami gejala seperti sering bersendawa, perut terasa kembung, kesulitan menelan, buang air kecil terlalu sering, takikardia, disfungsi seksual, tubuh terlalu banyak mengeluarkan keringat, kram otot, diare, gangguan koordinasi tubuh dan juga kram otot.
Apabila anda mengalami gejala-gejala seperti yang telah disebutkan di atas, anda tidak boleh menghiraukannya begitu saja karena gejala-gejala tersebut bisa berkembang menjadi kondisi yang berakibat fatal. Bayangkan saja, bila anda menderita neuropati perifer tanpa anda sadari dengan salah satu gejala tidak bisa merasakan rasa sakit (mati rasa), tidak bisa membedakan perubahan suhu dan lain sebagainya. Ketika ternyata kaki anda menempel pada knalpot motor yang masih panas namun anda tidak merasakan sakit karena sinyal rasa sakit tidak bisa mencapai otak sehingga anda tidak sadar bila kaki anda terkena knalpot panas. Hal tersebut menyebabkan kaki anda menjadi melepuh. Bayangkan saja, bila terkena knalpot panas selama beberapa detik saja rasanya sangat panas dan pasti langsung melepuh, apabila terkena knalpot selama beberapa menit, bisa anda bayangkan seberapa parah tingkat kerusakannya?
Ada hal lain juga yang lebih berbahaya akibat neuropati perifer, terutama untuk anda yang menderita diabetes. Penderita diabetes memiliki resiko terkena penyakit neuropati perifer karena kadar gula dalam darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada saraf, kondisi seperti ini disebut sebagai neuropati diabetik dan menjadi salah satu komplikasi pada penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2. Beberapa gejala neuropati diabetik yang biasa muncul adalah mati rasa pada jari tangan, jari tangan terasa lebih sensitif atau peka terhadap sentuhan dan jari tangan terasa melemah. Yang bahaya ketika penderita diabetes juga menderita neuropati diabetik adalah ketika terjadi lupa pada salah satu bagian tubuh namun penderita tidak menyadarinya. Padahal orang-orang yang menderita diabetes, ketika terkena luka maka lukanya tidak bisa langsung sembuh, dibutuhkan waktu yang lama agar luka bisa mengering dan sembuh. Kombinasi antara luka yang sulit sembuh dan tidak sadar ketika ada luka menimbulkan kondisi yang serius. Ketika tidak sadar adanya luka, maka luka tersebut tidak bisa ditangani sebagaimana mestinya. Padahal bila tidak segera ditangani, lupa pada penderita diabetes bisa mengalami infeksi, kemudian menjadi busuk yang mengakibatkan bagian tubuh tersebut harus diamputasi agar infeksi tidak merembet ke bagian tubuh lainnya.
Kalau anda tidak ingin hal tersebut terjadi pada anda, saat anda sudah mengetahui anda menderita penyakit neuropati perifer, anda harus rutin melakukan pengobatan, salah satunya adalah dengan mengkonsumsi obat yang telah diresepkan oleh dokter. Obat-obatan tersebut biasanya adalah obat pereda nyeri golongan NSAIDs, obat anti kejang maupun pengobatan topikal.
oke deh
BalasHapus