Meningkatkan Motivasi Menulis Bagi Pemula

Saya menulis bukan untuk uang, karena uang itu datang dengan sendirinya ketika saya menulis. Saya menulis untuk “nafas”, ya untuk bernafas. Mungkin terlalu berlebihan jika saya katakan “mati” ketika jemari saya tidak lagi menari di atas kertas atau di atas keyboard laptop atau PC. Saya merasakan kesesakan, kekhawatiran, gelisah yang sangat mengganggu, ketika saya tidak menulis.

Saya tidak dilahirkan menjadi seorang penulis, bukan faktor keturunan atau genetis, tapi saya sendiri yang memilih untuk menjadi seorang penulis. Ini adalah sebuah pilihan, jadi tidak perlu meminta persetujuan dari siapapun. Saya pikir ini sebuah gift yang diberikan kepada saya, walaupun sebenarnya semua orang mendapatkannya, tetapi tidak semua orang mampu membuat keputusan untuk memulai menulis.

Saya bukan pencipta, saya hanya perantara dari bisikan-bisikan yang entah siapa, darimana, kapan saja membisikan deretan kata untuk saya tulis. Bisikan itu datang kapan saja saya mau menulis. Saat pikiran saya berpikir untuk menulis, bisikan itu akan selalu hadir, bahkan ketika saya belum siap untuk menulis sekalipun. Namun saya tidak menyalahkannya, karena pikiran saya yang memanggilnya untuk segera hadir.

Menulis apa saja, yang menurut saya pantas untuk ditulis. Saya tidak memaksakan sesuatu untuk saya tulis, karena bisikan itu hadir menyesuaikan dengan apa yang terlintas (ide) di pikiran saya.

Saya, ya, sayalah yang menggenapinya menjadi sebuah tulisan, dari sejumlah kata yang berhamburan di pikiran saya. Dan kata yang berhamburan tersebut, tidak pernah hadir diluar kemampuan saya, sehingga saya harus terus belajar dan belajar, untuk mencapai klimaks.

Tulisan itu lahir dari pembuahan pikiran dengan perasaan saya. Jadi dapat disimpulkan bahwa “Tulisan itu ada ketika pikiran saya memutuskan untuk menulis”. Panjang pendeknya tulisan itu, tergantung lamanya ejakulasi pikiran dan perasaan saya. Saya menikmatinya, karena itu memang sebuah kenikmatan yang memesona.

Jangan pernah bermimpi menjadi penulis jika anda tidak pernah memulainya, dan tak pernah mengakhirinnya, Ferdinan DJ Saragih.

Berbagi :