2 Tulisan Contoh Kritik Sastra
Kali ini Sigodang Pos Akan membagikan 2 buah tulisan contoh kritik sastra, yang sebelumnya sudah pernah di publis di Sigodang pos. Diantaranya,
Contoh kritik sastra yang pertama berjudul “Pertanyaan di Stasiun Kereta” Wan Anwar". Tulisan ini ditulis oleh Ferdinaen Saragih dan pernah dimuat di Kompas.com 9 Februari 2010.
Cuplikan
Jika mahasiswa melakukan aksi protes terhadap penguasa di negeri ini, dengan turun ke jalan, seorang sastrawan mungkin akan melakukan aksinya dengan menuliskan dalam bentuk karya sastra, baik dalam bentuk puisi, prosa, ataupun drama.
Contoh Kritik Sastra yang kedua berjudul “Sastra yang Tidur dalam Kulkas” tulisan ini di tulis oleh penyair dan esais Saut Situmorang. Tulisan ini pernah dimuat di Koran Sinar Harapan.
Cuplikan
”Aku tidur di depan sebuah kulkas. Suaranya berdengung seperti kaus kakiku di siang hari yang terik. Di dalam kulkas itu ada sebuah negara yang sibuk dengan jas, dasi, dan mengurus makanan anjing. Sejak ia berdusta, aku tak pernah memikirkannya lagi.” Demikianlah bunyi empat baris pertama sajak Afrizal Malna yang berjudul ”Persahabatan Dengan Seekor Anjing” yang muncul dalam kolom yang sama dengan esai Suryadi berjudul ”Dobrak Kultus, Menjadikan ‘Merek Dagang’”(Media, 02/02/03).
Artikel Sastra Lainnya
Contoh kritik sastra yang pertama berjudul “Pertanyaan di Stasiun Kereta” Wan Anwar". Tulisan ini ditulis oleh Ferdinaen Saragih dan pernah dimuat di Kompas.com 9 Februari 2010.
Cuplikan
Jika mahasiswa melakukan aksi protes terhadap penguasa di negeri ini, dengan turun ke jalan, seorang sastrawan mungkin akan melakukan aksinya dengan menuliskan dalam bentuk karya sastra, baik dalam bentuk puisi, prosa, ataupun drama.
Contoh Kritik Sastra yang kedua berjudul “Sastra yang Tidur dalam Kulkas” tulisan ini di tulis oleh penyair dan esais Saut Situmorang. Tulisan ini pernah dimuat di Koran Sinar Harapan.
Cuplikan
”Aku tidur di depan sebuah kulkas. Suaranya berdengung seperti kaus kakiku di siang hari yang terik. Di dalam kulkas itu ada sebuah negara yang sibuk dengan jas, dasi, dan mengurus makanan anjing. Sejak ia berdusta, aku tak pernah memikirkannya lagi.” Demikianlah bunyi empat baris pertama sajak Afrizal Malna yang berjudul ”Persahabatan Dengan Seekor Anjing” yang muncul dalam kolom yang sama dengan esai Suryadi berjudul ”Dobrak Kultus, Menjadikan ‘Merek Dagang’”(Media, 02/02/03).
Artikel Sastra Lainnya
Ihhh jadi inget sm seseorang yg kuliah jurusa jurnalisik deh
BalasHapussering bgd nih d sruh buat byk tulisan2,,,
karya sastra mmng top bgd deh
kerenn banget dekh buat yg memiliki kemampuan di bidang karya sastra
BalasHapuspenjiwaan seni buat tulisan jadi bermakna banget, tugas sastra Q jadi ada masukan, thanks, indah
BalasHapusmenuakjubkan ilmu baru bagi saya nhe,,,,
BalasHapus