Jalan Pulang dalam Puisi
Pulang
aku tak ingat jalan pulang
menuju dini hari berembun basah
seonggok keintiman
yang kuciptakan bersama keindahan
dihidangkan cuma-cuma
menjadi sebuah mantra,
menaungiku dengan kahausan
sungguh tak kuingat lagi jalan pulang
dari sejauh waktu hingga sekarang
aku tidak lagi bertanya kabar ibunda
di seberang pulau
tapi ini sebuah keharusan
yang kupaksakan
menjadi keindahan dari sebuah kehampaan
yang selalu datang berulang
hanya saja tak kuagung-agungkan
menjadi realita dalam tangisan Ferdinaen Saragih (2009: Bandung).
Puisi Lainnya
aku tak ingat jalan pulang
menuju dini hari berembun basah
seonggok keintiman
yang kuciptakan bersama keindahan
dihidangkan cuma-cuma
menjadi sebuah mantra,
menaungiku dengan kahausan
sungguh tak kuingat lagi jalan pulang
dari sejauh waktu hingga sekarang
aku tidak lagi bertanya kabar ibunda
di seberang pulau
tapi ini sebuah keharusan
yang kupaksakan
menjadi keindahan dari sebuah kehampaan
yang selalu datang berulang
hanya saja tak kuagung-agungkan
menjadi realita dalam tangisan Ferdinaen Saragih (2009: Bandung).
Puisi Lainnya
sungguh puisi yang begitu indah, terus berkarnya...
BalasHapussuatu saat nanti kita kan menemui jalan masing-masing untuk ber-pulang :-)
BalasHapusmerindukan yang di seberang pulau sana,
BalasHapuspuisi yang cukup bagus bro.
BalasHapuspuisi yang lumayan mengharukan,merindukan sesuatu yang jauh disana,namun tak bisa
BalasHapusmantap mas bro:)
BalasHapuslanjutkan
wow.. puisi yg begitu indah.
BalasHapus