Puisi Rindu Ibu Di Kampung
Puisi kali ini tergores dari kerinduan seorang anak rantau kepada ibunya di kampung. Jarak telah menjadikan kantong-kantong rindu semakin penuh. Berikut sebuah puisi rindu untuk ibu.
kemana lagi aku bersandar
ber manja-manja di antara musim basah ini
aku hanya mendengar langkahmu
di antara gerimis sore
kala dulu aku mencabut ubanmu
dan menghitungnya
bersamaan mengajariku berhitung
aku berduka jika musim kering nanti
ubanmu sembrautan
merasa tua lalu malu menolehku
karena di antara gerimis sore itu
kau selalu bertanya
“aku masih mudakan nak?”
jawabku senyum
aku tak tega
melihatmu sedih meratapi ketuaan
yang di jarah waktu
tunggu aku dipersimpangan
tempat perpisahan kita dulu
akhir musim basah ini
aku akan memanen ubanmu, Ferdinan DJ Saragih (2009: Bandung).
Kerinduan
oh, Bundakemana lagi aku bersandar
ber manja-manja di antara musim basah ini
aku hanya mendengar langkahmu
di antara gerimis sore
kala dulu aku mencabut ubanmu
dan menghitungnya
bersamaan mengajariku berhitung
aku berduka jika musim kering nanti
ubanmu sembrautan
merasa tua lalu malu menolehku
karena di antara gerimis sore itu
kau selalu bertanya
“aku masih mudakan nak?”
jawabku senyum
aku tak tega
melihatmu sedih meratapi ketuaan
yang di jarah waktu
tunggu aku dipersimpangan
tempat perpisahan kita dulu
akhir musim basah ini
aku akan memanen ubanmu, Ferdinan DJ Saragih (2009: Bandung).
bunda aku merindukanmu
BalasHapusoh bunda aku berjanji akn membahagiakanmu ..
BalasHapusbunda kau lah segalanya bagiku
BalasHapus