Sebuah Puisi Anak Polusi Udara
Udara kini sudah dicemari oleh bringasnya asap-asap kendaraan dan pabrik yang setiap harinya setia menemani dalam setiap tarikan nafas. Hal ini juga diperparah dengan semakin sempitnya lahan hijau dan penebangan pohon secara liar. Berikut sebuah puisi anak berjudul "Polusi Udara" yang menggambarkan suasana perkotaan saat ini.
Polusi Udara
Belum lagi terdengar kicawan burung pagi
Udara kota telah berubah menjadi hitam
Membuat sesak untuk bernafas
Kotaku tidak seperti dulu lagi
Udara telah tercemar di sini
Polusi telah bertebaran di seluruh penjuru
Dulu masih banyak pohon di sini
Tumbuh mengikuti alur jalan
Tapi, kini pohon sudah berubah imitasi
Asap-asap kendaraan
Pabrik-pabrik, semakin hari kian bringas
Penuhi udara di kota ini, Ferdinan DJ Saragih.
Belum lagi terdengar kicawan burung pagi
Udara kota telah berubah menjadi hitam
Membuat sesak untuk bernafas
Kotaku tidak seperti dulu lagi
Udara telah tercemar di sini
Polusi telah bertebaran di seluruh penjuru
Dulu masih banyak pohon di sini
Tumbuh mengikuti alur jalan
Tapi, kini pohon sudah berubah imitasi
Asap-asap kendaraan
Pabrik-pabrik, semakin hari kian bringas
Penuhi udara di kota ini, Ferdinan DJ Saragih.
puisi nya sangat bagus dan sangat menarik nie......
BalasHapusTerimakasih kunjungannya gan.
Hapus