Mengenal Penyair J.E. Tatengkeng
J.E.Tatengkeng (Jan Angelbert Tatengkeng) lahir di kolongan (Sangihe) 19 Oktober 1907. Ayahnya seorang guru injil dan kepala sekolah Zending. Masuk Zendingsvolksschool yang berbahasa sangihe di Mitung, sesudah itu masuk H.I.S di Manganitu, kemudian mengunjungi Christelijke Middag kwee kschool di Bandung. Dari sana pindah ke Kwee School di Solo, dan sesudah itu terus ke Christelijke H.K.S. di Tahuna (1932), sesudah itu terus ke Payeti (Sumbawa) sebagai guru bahasa belanda pada Zendingsstandaardschool.
Sesudah proklamasi kemerdekaan menjadi menteri muda pengajaran (1947) dan perdana Mentri Negara Indonesia Timur (1949). Tahun 1951 menjadi kepala perwakilan jawatan kebudayaan provinsi Sulawesi di Ujung pandang dan turut mendirikan dan mengajar di Fakultas Sastera Universitas Hasanuddin, Ujung Pandang; pernah beberapakali sebagai anggota pengurus Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional (BKMN). Meninggal dunia pada tanggal enam maret 1968.
Karyanya Rindu Dendam (sajak 1934), sajaknya dimuat dalam beberapa majalah, diantaranya Pujangga Baru, Tuwo Kona, Suara Umum, Suluh Kaum Muda, Pemimpin Zaman, Pembangunan, Zenith, Siasat, Indonesia, Tinjawan, Konfrontasi, Sulawesi.
*Ajip Rosidi. 1991. Iktisar Sejarah Sastra Indonesia. Bandung: Bina Cipta
Sastra Lainnya
Sesudah proklamasi kemerdekaan menjadi menteri muda pengajaran (1947) dan perdana Mentri Negara Indonesia Timur (1949). Tahun 1951 menjadi kepala perwakilan jawatan kebudayaan provinsi Sulawesi di Ujung pandang dan turut mendirikan dan mengajar di Fakultas Sastera Universitas Hasanuddin, Ujung Pandang; pernah beberapakali sebagai anggota pengurus Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional (BKMN). Meninggal dunia pada tanggal enam maret 1968.
Karyanya Rindu Dendam (sajak 1934), sajaknya dimuat dalam beberapa majalah, diantaranya Pujangga Baru, Tuwo Kona, Suara Umum, Suluh Kaum Muda, Pemimpin Zaman, Pembangunan, Zenith, Siasat, Indonesia, Tinjawan, Konfrontasi, Sulawesi.
*Ajip Rosidi. 1991. Iktisar Sejarah Sastra Indonesia. Bandung: Bina Cipta
Sastra Lainnya
ok dech sekarang saya sudah lumyan mengenalnya..
BalasHapusjheheh
sipp dech,,, semoga perjuangannya terus berkembang,,,
BalasHapuswahh ternyata perjuangannya cukup memberikan inspirasi buat kita nich para penerus bangsa...
BalasHapusthanks ya
mantap mantap nie.......
BalasHapus