Polusi Dalam Puisi
Polusi
Akh, wangi apa yang telah merasuk tubuhku? kini
Paru-paruku telah menggigil menerkam nafas-nafas baru.
Sayang,
Jika ini harum mawar yang kita tanam
Di kebun belakang rumah tahun lalu
Tidak mungkin mencengkram nafas sekuat ini
Monumental udara putih
Lusuh, di antara wangi-wangian ini
Kau tau, aku telah jauh dari tempat keramayan itu
Di atas hamparan karpet hijau, desaku yang kucinta
Ketakutanku mendalam perihal wangi-wangian ini.
Semalam udara masih segar
Alam yang indah
Tapi hari ini nafasku di cengkram oleh maut
Dari polusi yang gentayangan seharian Ferdinaen Saragih (2009: Ruang Dunia).
Puisi Lainnya
Akh, wangi apa yang telah merasuk tubuhku? kini
Paru-paruku telah menggigil menerkam nafas-nafas baru.
Sayang,
Jika ini harum mawar yang kita tanam
Di kebun belakang rumah tahun lalu
Tidak mungkin mencengkram nafas sekuat ini
Monumental udara putih
Lusuh, di antara wangi-wangian ini
Kau tau, aku telah jauh dari tempat keramayan itu
Di atas hamparan karpet hijau, desaku yang kucinta
Ketakutanku mendalam perihal wangi-wangian ini.
Semalam udara masih segar
Alam yang indah
Tapi hari ini nafasku di cengkram oleh maut
Dari polusi yang gentayangan seharian Ferdinaen Saragih (2009: Ruang Dunia).
Puisi Lainnya
Puisinya bagus ....
BalasHapusSElamat Hari Raya Idul Fitri Mohon Maaf Lahir dan Batin
syair nya ni bener2 cantik, kang Godang.... asal ksini pasti jd baca br lama2 ..hehehe....
BalasHapusmasih mencoba mencerna maknanya mas,
BalasHapussalam kenal
keren....................
BalasHapus