4 Puisi Pendek Tentang Cinta Terbaru
Puisi pendek dengan tema cinta kali ini datangnya dari sahabat kita Icha Marpaung. Seperti apa puisinya? yuk simak di bawah ini.
Puisi Pendek I
Peri-peri pagi datang menghampiriku
Disaat bola mataku terlelap menikmati malam.
Disentuhnya wajahku
Dengan jari-jari lentiknya.
Sekejap, aku terjaga lelapku
Ternyata dewi pagi telah muncul
Kadang aku malu
Dia yang selalu menyapaku lebih dulu
Akh, tapi tak apalah
Karena sinarnya yang menggelitik mata
Telah membuatku terbangun
Kubuka saja jendela
Indahnya pagi ini.
Puisi Pendek II
Akan tiba saatnya, dimana kita
Harus berhenti mencintai seseorang
Bukan karena kita putus asa mencintainya
Melainkan bahwa orang yang kita cintai
Akan lebih bahagia apabila kita melepasnya.
Peri-peri pagi datang menghampiriku
Disaat bola mataku terlelap menikmati malam.
Disentuhnya wajahku
Dengan jari-jari lentiknya.
Sekejap, aku terjaga lelapku
Ternyata dewi pagi telah muncul
Kadang aku malu
Dia yang selalu menyapaku lebih dulu
Akh, tapi tak apalah
Karena sinarnya yang menggelitik mata
Telah membuatku terbangun
Kubuka saja jendela
Indahnya pagi ini.
Puisi Pendek II
Akan tiba saatnya, dimana kita
Harus berhenti mencintai seseorang
Bukan karena kita putus asa mencintainya
Melainkan bahwa orang yang kita cintai
Akan lebih bahagia apabila kita melepasnya.
Puisi Pendek III
Terlalu banyak pilihan dalam hidup ini
Dan tak jarang aku bingung dibuatnya
Seakan semua pilihan itu berarti
Sangat penting bagiku
Tapi aku harus tetap memilih
Satu cara, satu jalan
Dimana aku tak boleh mementingkan
Keegoisanku sendiri
Walaupun itu berat
Karena banyak sekali pihak
Yang membutuhkanku
Antara cinta
Keluarga dan pekerjaan
Puisi Pendek IV
Aku hanya bisa diam
Pandangi asbes kamarku
Pandangan yang entah kemana
Arah pikirannya
Terbersit di benakku
Aku merindukan saat-saat seperti dulu
Dengan indah kau cium keningku
Di setiap saat kita bertemu
Walau sekalipun jarak memisah
Kekuatan cinta kita
Mengalahkan segalanya
Aku hanya bisa berkata
“Aku kangen”
Icha Marpaung, lahir di Pematang Siantar 10 Oktober 1990. Saat ini penulis berdomisili di jalan Akasia, Perumnas, Pematang Siantar.
Terlalu banyak pilihan dalam hidup ini
Dan tak jarang aku bingung dibuatnya
Seakan semua pilihan itu berarti
Sangat penting bagiku
Tapi aku harus tetap memilih
Satu cara, satu jalan
Dimana aku tak boleh mementingkan
Keegoisanku sendiri
Walaupun itu berat
Karena banyak sekali pihak
Yang membutuhkanku
Antara cinta
Keluarga dan pekerjaan
Puisi Pendek IV
Aku hanya bisa diam
Pandangi asbes kamarku
Pandangan yang entah kemana
Arah pikirannya
Terbersit di benakku
Aku merindukan saat-saat seperti dulu
Dengan indah kau cium keningku
Di setiap saat kita bertemu
Walau sekalipun jarak memisah
Kekuatan cinta kita
Mengalahkan segalanya
Aku hanya bisa berkata
“Aku kangen”
Icha Marpaung, lahir di Pematang Siantar 10 Oktober 1990. Saat ini penulis berdomisili di jalan Akasia, Perumnas, Pematang Siantar.
bagus gan
BalasHapusizin mengcopy ya mb icha buat sang pujaan hati .. hehe
BalasHapusmantap puisinya .. d tunggu puisi puisi lainya
BalasHapus